Ahad, 19 Januari 2014
Assalamu'alaikum wr.wb.
Alhamdulillah santri yang dari Mojokerto bisa ikut pengajian, mungkin belum
mendengarkan cerita perjalanan saya dari SPMAA Riau kemarin.juga bagi santri-santri yang baru datang dari rumah (liburan) bisa mendengarkan sekilas perjalanan saya kemarin.
Tapi sebelum saya bercerita mari kita berdo’a kepada Allah ditunjukan kepada Bapak Kusen yang sekarang di rumah sakit, ditujukan juga kepada keluarga, saudara kita semua yang sedang diuji sakit. Alfatihah…
"Cerita Perjalanan Da'wah di Rengat (RIAU)"
Perjalanan saya selama kurang lebih 1 bulan setengah
menemani komando 69 di dusun bumi asih, desa bui…. Kec.tembilang Kab.indra giri
ilir prof Riau, Alhamdulillah sehat berkat do’a kulo sampean.
Selama disana banyak pelajaran yang saya dapatkan, Alhamdulillah anak-anak disana semuanya ya semangat belajar, ngajinya juga iya, dan sholat malam semua. Sehabis sholat malam dilanjutkan sholat subuh lalu ngaji tafsir, baru kemudian
ada yang bekerja, ada yang piket masak didapur, dan memasaknya mengunakan kayu-kayu bekas dihutan (Wono).
Kalau jihat Fisabilillah itu dengan harta dan jiwa! jadi kemarin
ada yang santri yang membantu uang, terus saya tanya "mana orangnya kok nggak ikut serta?" katanya
"orangnya mbantu uang saja gus" "kalau gitu kembalikan saja uangnya", terus ketika uang itu di
kembalikan, "kenapa kok di kembalikan?" kata santri yang memberi uang, Jawab yang ngantar uang "katanya Gus Khosyi’in karena
kamu tidak mau hadir, kalau sedekah itu harta dan jiwanya"
Disana kalau mau mengambil kayu
dari hutan itu perjalanan selama 4 jam, untuk menuju kesana perlu seorang penunjuk jalan yg benar-benar mengenal medan daerah itu, kemudian mas katno ditunjuk sebagai penunjuk jalan. Setelah berjalan menyusuri hutan kita dihadang dengan sungai yang cukup besar, nah ketika mau menyebrangi sungai ternyata sang penunjuk jalan
tidak berani menyebarang, di tanya sama santri-santri jawabnya "saya tidak bisa berenang". kata saya "ngak bisa berenang ko' jadi penunjuk jalan" akhirnya mas katno diseret pakai tampar.
Disana (riau) airnya eco(enak) kalau disini sampean tidak pernah minum coca-cola, disana
bakal minum terus bahkan mandi, karena airnya seperti coca-cola (warnanya coklat bening). Ketika Pak Arif dan Pak Jun
pertama kali kesana tidak berani mandi malah pak junaidi selama 1 bulan tidak mandi mau mandi, karena airnya berwarna coklat + pliket di badan "maka dari itu pelajaran yang kita ambil, kita yg disini (Lamongan) air putih tinggal putar kran, sementara disana untuk mendapatkan air putih sulit sekali, nunggu air hujan. ayo banyak-banyak bersyukur dan pandai-pandailah menghemat air"
Dan Alhamdulillah sekarang setiap rumah sudah terpasang
talang dan bisa mengumpulkan air hujan untuk kebutuhan setiap hari
Ketika mendengar kalau ibu masryfah mau kesana, dibongkarlah salah satu santri riau untuk membangun rumah dan
kamar mandi buat ibu nanti kalau kesana. Sementara dia rela ngungsi di gubuk bersama anak-istri, itu salah satu contoh santri kalau sudah memiliki iman.
Kalau masalah listrik disana menyala hanya ketika jam 18;00-24;00 saja, karena yang kita tempati di ujung desa dan Alhamdulillah ketika tau saya disana, kemudian orang jambi datang membawa mesin tenaga surya, akhirnya sekarang lampu bisa nyala tiap malam, jadi bisa buat pelajaran, ngaji subuh, dst.
Kalau masalah listrik disana menyala hanya ketika jam 18;00-24;00 saja, karena yang kita tempati di ujung desa dan Alhamdulillah ketika tau saya disana, kemudian orang jambi datang membawa mesin tenaga surya, akhirnya sekarang lampu bisa nyala tiap malam, jadi bisa buat pelajaran, ngaji subuh, dst.
Pertama saya keluar (keliling daerah itu) langsung banyak yang menawari saya apa saja, hari pertama: ditawari lahan, harike kedua ditawari rumah, hari ketiga jala. Terus saya tanya kepada mas tango "kamu kok selama disini ko'ngak pernah ditawari apa-apa?" padahal saya baru beberapa hari saja sudah begitu banyak yang menawari saya!
Disana juga saya adakan BBM dari hasil BBM itu saya di undang
untuk mengisi pengajian di desa kampas dll. usaha kami disana untuk menghidupkan 8 rukun santri Alhamdulillah bisa terlaksana
dan aktif tinggal sekarang minta do’a sampean semua supanya bisa
berlanjut aktif.
pada saat ngaji ada jamaah yang tanya (santri nuakal yg suka menjual barang yayasan) begini "Gus katanya kalau
ada orang yang salah tidak boleh diolok-olok atau diasingkan, saya jawab: "iya
kalau itu orang mu'min, tapi kalau itu orang munafik yg suka mencuri dst. "ya summum, buk mun, umyun", itu sabda rasul, apakah rasulullah (ISLAM) itu keras? Tidak!.tinggal kepada siapa ayat itu diturunkan dan waktu situasi kondisi apa.
-kalau dengan orang mukmin dengan lemah lembut tetapi kalau
dengan orang munafik dengan keras(jelas)
-ketika zamannya Rasulullah ada 3 orang yang tidak di ajak
bicara, tidak diterima sedekahnya karena diajak perang tidak mau, malah ketika
Rasulullah pulang dari perang dia membuat masjid yang megah untuk menutupi kesalahannya, tapi Masjid itu ya tidak ditempati dan penduduk tidak diperbolehkan berbicara kepadanya sampai batas waktu tertentu.
Saya kesana bukan untuk tujuan Bisnis / Kenikmatan Dunia! tapi saya semata-mata menghidupkan 8 RUKUN SANTRI SPMAA dan mengamal sebarkan ajaran Bapak Guru Muchtar disana.
Wassalam Mu’alaikum Wr Wb
Note: monggo di simak bersama-sama, mungkin ada
kesalahan tulisan....kami siap untuk dikoreksi.....matursuwun atas
komentar & likenya di BLOG...smoga bermanfaat, bismillah
Silahkan tinggalkan pesan,kesan demi bagusnya postingan selanjutnya..
ReplyDeleteterimakasih, salam hanggat dan jabat erat kerukunan umat, bismillah.......
Assalamualikum....
ReplyDeleteMatursembahnuwun atas karyanya berbagi ilmu BG Muchtar lewat pengajian Jum'at Ahad ini. dan maaf untuk melengkapi alamat SPMAA Riau yang benar Ialah Dsn. Bumi Asih Ds. Karya Tunas Jaya Kec. Tempuling Kab. Indra Giri Hilir - Riau
dan maaf yang di maksut Gus Khos sebagai Penunjuk jalan ialah Mas Yatno Bukan Katno
ReplyDelete